Selasa, 03 Maret 2015

Apakah Anda Hanya “Ingin” Menjadi Pebisnis?

Terlalu sering saya mendengar kata ini: “Pak Joko saya ingin memulai bisnis.” Atau: “Pak Joko saya mau mulai usaha sendiri.”

Saya sering mendengarnya baik secara langsung di berbagai kesempatan, maupun di dunia internet. Dan ketika pun saya telah jelaskan bagaimana caranya, selang beberapa bulan kemudian, tak ada ACTION yang dilakukan. Apakah itu berarti cuma sekedar “ingin” menjadi pebisnis?

Ya, mungkin saja mereka sudah ACTION melakukan sesuatu. Tapi kemudian ketika kesulitan mulai datang, yang terjadi bukan bagaimana mencari cara mengatasi persoalan tersebut dan menyelesaikannya, tapi justru mengangkat bendera putih tanda menyerah.

Saya paham, menjadi pebisnis itu bukan soal gampang. Banyak tantangan, dan akan selalu ada tantangan yang mesti dihadapi. Selalu bergulat tiap hari bagaimana mencari solusi atas setiap permasalahan yang terjadi dan menemukan cara agar persoalan serupa tak terjadi lagi.

Ambil contoh misal dari awal sebelum anda memulai bisnis, anda akan menemui pertanyaan besar, bisnis atau usaha apa yang anda akan jalani. Kemudian, ketika anda sudah menetapkan diri untuk menjalankan suatu bisnis, muncul persoalan berikutnya yaitu bagaimana mendapatkan produk yang baik (secara kualitas, harga, dan kebutuhan pasar). Dan ketika pun ada sudah menemukan produknya, anda masih memiliki tanda tanya besar bagaimana memasarkan produk anda ke tengah pasar, mencoba mencari celah jika market tersebut ternyata sudah ada pemainnya lebih dulu. Ketika bisnis anda pun sudah jalan, muncul lagi tantangan berikutnya bagaimana membesarkan bisnis anda itu. Dan begitu seterusnya. Tantangan-tantangan akan selalu ada, sejalan dengan perjalanan bisnis anda, tak peduli apakah bisnis anda masih kecil, menengah, atau pun sudah besar.

Bagi para pemula yang ingin memulai bisnis, sering kali lebih mudah tergiur dengan keberhasilan yang dicapai oleh seorang pebisnis sukses, tanpa melihat dibalik kesuksesan itu ada perjuangan berat dan derasnya tetesan keringat yang sudah dikeluarkan.

Kebiasaan melihat hasil sukses yang dicapai oleh seseorang saat ini, tanpa melihat bagaimana proses mereka mencapainya bisa menyebabkan lemahnya mental dalam berbisnis. Dan itu berbahaya, ketika kesulitan-kesulitan dalam bisnis mulai datang, lemahnya mental bisa berakibat kurangnya tekad untuk membuat usahanya terus bertahan dan mampu melewati kesulitan-kesulitan itu.

Banyak juga yang meng-kambing-hitamkan modal sebagai alasan tak segera memulai bisnis. Padahal seandainya pun saya siapkan uang 1 miliar saat ini, pasti akan banyak yang bingung bagaimana cara memutar uang tersebut. 

“Ok, stop pak joko, saya sekarang benar-benar harus mulai bisnis, bagaimana caranya?” Mungkin ada yang tak sabar lagi dan berkata demikian. Baiklah… apa yang saya sampaikan ini sebetulnya mungkin sudah ribuan kali saya sampaikan baik di blog ini maupun di kesempatan lainnya.
Jadi, langkahnya:

1. Siapkan produknya. Bisa berupa produk barang atau pun jasa.


  • Barang. Barang bisa apa saja, dari pakaian, kacamata, tas, produk digital, atau lainnya.
  • Jasa. Kalau anda punya keahlian di suatu bidang, misalkan anda pandai menyanyi, berarti itu menjadi modal anda.
Langkahnya: pilih satu dulu. Saran saya sebagai pemula satu saja dulu. Jangan langsung kemaruk untuk mulai banyak. 

 
Bisnis modal murah



2. Siapkan tempatnya. Entah anda mau usaha online atau offline, anda perlu tempatnya. Kalau bisnis internet, ya perlu website misal. Kalau offline, ya perlu tempat. Lebih baik lagi jika lokasinya strategis. Tata dengan baik produk-produk anda itu. Kemas dengan baik produk anda itu. Ketahui kelebihan anda di banding kompetitor yang ada.


3. Memasarkan. Lalu pasarkan. pemasaran lewat online: lewat web, jalankan seo, social media, dan sebagainya. Pemasaran lewat offline: tiap ketemu orang, ceritakan mengenai bisnis yang anda jalankan. Kembangkan jaringan dengan cara apapun.


Cukup ini yang perlu anda lakukan.
 
“Cuma begitu saja ya Pak Joko?”

Iya cukup itu. Lakukan itu dulu. Berpanjang-panjang pun kalau anda tak ACTION, kan percuma. Tiga langkah ini intisari dari bisnis. Mau mulai bisnis apapun intinya di atas itu.


“Pak Joko, saya bingung mau jualan apa?”

Datang ke pasar. Tunjuk satu barang yang anda ingin jual. Mantapkan hati untuk berbisnis itu. Bila perlu ngobrol-ngobrol dengan si penjualnya untuk tahu detail produk itu. Ngobrol itu kan nggak bayar.


“Modalnya pak Joko?”

Cari dong modalnya. Bisa dengan jadi makelar dulu. Kumpulin uangnya, jadikan modal awal. Atau cara lain yang lebih simpel, pinjam ke orangtua, tetangga, atau saudara. Jika perlu cari kerja dulu, apa saja, terus nanti uangnya buat modal usaha.
  
“Apa nanti barang saya bisa laku?”

Udah mulai jualan belum? 
  
“Belum Pak Joko, tapi takutnya nggak laku.”

Makanya ACTION dulu. Nanti kalau tidak laku, jadi tahu kenapa tidak laku dan berusaha membuatnya jadi laku. Apakah memang pasarnya tidak membutuhkan barang anda, atau produknya memang yang kurang bagus, atau harganya yang nggak sesuai dengan pasar, atau persaingannya yang terlalu ketat. Kemungkinannya itu.

"Ok pak joko, saya mau mulai usaha lewat online saja. bagaimana caranya buat web pak?”

Gampang, browsing di google cara membuat web. Banyak.

“Tapi kok ada yang bayar Pak?”

Mau yang gratis? Pakai blogspot.

“Tapi kan nggak keren pak?”

Mau keren-kerenan apa laris-larisan. Simak bisnis milyaran dari blog gratisan.

“Wah emang betulan tuh Pak?”

Tanya saja sendiri sama orangnya kalau nggak percaya. Datangi kalau perlu. Banyak juga rekan-rekan di sini yang memulainya dari gratisan.

“Wah tapi kok saya lihat pesaingnya kayaknya banyak banget Pak Joko. Mereka jago-jago semua juga kayaknya.”

Pesaing banyak berarti marketnya gurih, pembelinya banyak. Pesaing jago online? Coba cek saja satu-satu sejak tahun berapa mereka mulai main? Paling baru beberapa tahun terakhir ini. Di awal-awal mereka mulai, saya yakin juga seperti anda saat ini.

Dan anda kalau tidak mulai saat ini, beberapa tahun lagi pasti anda akan kembali bilang begitu. Kalau anda mulai sekarang, beberapa tahun lagi anda akan jadi jago-jago seperti mereka. Hayo, pilih mana? 



“Iya deh Pak Joko. Terus kalau mau langsung mulai banyak bisnis gimana caranya Pak?”

Sudah saya bilang, jalani satu dulu. Kebanyakan tanya nggak ACTION-ACTION Ayo ACTION sekarang!

0 komentar:

Posting Komentar